Buktinggi – Lebih dari seribu warga Bukittinggi yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari unsur pemerintah, ninik mamak, bundo kanduang dan masyarakat umum memadati pelataran Jam Gadang untuk melakukan prosesi Makan Bajamba, Selasa 20 Desember 2016.
Tak hanya itu, siapapun yang datang ke kawasan Jam Gadang ini diperbolehkan untuk mengikuti makan bajamba ini. Bahkan ada beberapa turis asing yang tampak ikut dan menikmati makan bajamba ini.
“Semua orang datang ke sini untuk makan. Tempat ini juga indah dan menyenangkan. Saya suka makanan Indonesia. Tapi ini pertama kali saya makan bajamba di Indonesia. Saya cinta Indonesia,” ujar Saley, salah seorang wisatawan asal Inggris yang ikut makan bajamba.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi Melfi Abra mengatakan ada sekitar 300 jamba (hidangan makanan) yang dihidangkan dalam Makan Bajamba ini, dengan rincian 240 jamba dari 24 kelurahan yang ada di Bukittinggi, sisanya dari pihak swasta.
Dalam tiap-tiap jamba, ada sekitar enam jenis samba (lauk pauk) yang disajikan, diantaranya Randang, anyang dagiang, ikan pangek kuning, gulai ayam naneh, taruang bulek bagoreng serta karupuak tunjuak.
“Makan bajamba ini dilakukan untuk menyambut Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-232. Selain untuk mempertahankan tradisi dan budaya, makan bajamba ini diharapkan bisa menggairahkan pariwisata Bukittinggi.
Makan Bajamba merupakan tradisi makan masyarakat Minangkabau yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu acara tertentu. Berbeda dengan makan bersama, dalam makan bajamba ini menggunakan wadah (piring besar) yang bagi orang Kurai Limo Jorong Bukittinggi dinamakan Pinggan. Dalam tiap pinggan itu berisi enam jenis samba dan nasi, yang dimakan sebanyak lima hingga enam orang.