Walhi: Kerusakan DAS Batang Kuranji Picu Banjir Bandang

0
115
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatra Barat menyatakan, musibah air bah yang terjadi di Kota Padang disebabkan berbagai faktor, mulai akibat pembalakan liar hingga daerah aliran sungai (DAS) Batang Kuranji yang telah mengalami kerusakan.

Direktur Walhi Sumbar Khalid Syaifullah di Padang, Rabu (25/7), mengatakan, air bah yang terjadi di beberapa titik di Kota Padang pada Selasa (24/7) sekitar pukul 18.30 WIB akibat berbagai faktor.

Salah satunya akibat aliran sungai Batang Kuranji mengalami kerusakan mulai dari hulu hingga hilir.

“Kerusakan aliran Sungai Batang Kuranji ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, sebab ada kerusakan yang terjadi di sepanjang alirannya mulai dari hulu hingga hilir yang disebabkan tidak hanya satu faktor,” kata dia.

Dia menambahkan, bencana yang terjadi di sepanjang aliran Sungai Batang Kuranji merupakan komplikasi akibat adanya pembalakan liar yang berlangsung puluhan tahun di hulu aliran sungai tersebut.

Aliran Sungai Batang Kuranji, menurut Walhi, telah mengalami kerusakan total. Selain akibat pembalakan liar di kawasan hulu, juga disebabkan alih fungsi lahan di kawasan tengah berupa adanya pembangunan perumahan ataupun perkantoran yang menyebabkan alur sungai menyempit.

Kemudian, di daerah hilir alih fungis lahan yang terjadi juga menyebabkan adanya sedimen dan juga pengecilan aliran sungai, yang akhirnya menyebabkan tidak mampunya sungai menampung luapan air yang datang dari hulu saat turun hujan dengan intensitas tinggi.

“Dengan adanya kerusakan aliran sungai dari hulu sampai hilir tersebut, ditambah adanya perubahan cuaca ekstrim, maka musibah yang terjadi seperti tadi malam tidak dapat dihindari,” ujarnya.

Khalid menambahkan, pemerintah harus menjadikan musibah itu sebagai pelajaran yang berharga dalam pembangunan di daerah ini, terutama pembenahan dalam sistem pengawasan dari hulu terhadap pembalakan liar, serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) yang dikontrol dengan baik.

Wali Kota Padang Fauzi Bahar sebelumnya menyatakan, bencana air bah yang melanda lima kecamatan di kota itu diduga akibat aksi pembalakan liar.

“Penyebab bencana ini kuat dugaan akibat adanya aktivitas penebangan liar, terutama di perbukitan sekitar lokasi kejadian banjir,” imbuh dia.

Menurut dia, saat kejadian tampak ada beberapa pohon besar serta bekas pohon ditebang yang ikut dihanyutkan air.

“Inilah akibatnya hutan ditebang secara liar, banjir melanda Kota Padang,” ujarnya.

sumber : antara


(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});