SOLSEL – Warga Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan-Sumbar kembali mengadakan tradisi “Mandabiah Kabau Nan Gadang” dalam rangka turun ke sawah setelah panen.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Baru, Jalaludin Dt Lelo Dirajo mengatakan, Dalam acara ini sudah turun temurun dari nenek moyang dan biasa dilaksanakan setiap bulan Muharram. Terakhir, tradisi ini digelar pada tahun 2011 lalu. Namun, sebelumnya tradisi ini rutin digelar setiap tahun.
“Koto Baru kan dikatakan sebagai ikon 1000 rumah gadang di Solsel, kini kita akan lestarikan kembali budaya lama itu serta lebih mengenalkan nagari kita,” ujarnya, Minggu 16 Oktober 2016.
kerbau yang dibeli seharga Rp20 juta itu adalah hasil dari iuran anak kemenakan dari 147 ninik mamak se-Koto Baru. Nanti seteleh disembelih, dagingnya akan dibagikan ke-147 niniak mamak yang terdiri dari 11 suku itu.
Setelah dimasak di rumah masing-masing, masyarakat akan mengadakan makan bersama dengan mengundang sejumlah tamu dan ditutup dengan doa bersama.
Kabid Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Solsel, Zamzami yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, luas sawah di nagari tersebut yakni sekitar 9540 hektar dengan panen padi dilakukan sekali 4 bulan. Dari 9540 hektar itu, 2081 hektar diantaranya terdapat di Kecamatan Sungai Pagu.
Sungai Pagu terdiri dari 11 Nagari dengan luas sawah di Nagari Koto Baru saja sekitar 700 hektar. “Ini upacara untuk 700 hektar sawah di Koto Baru. Pada tahun 2015, rata-rata panen padi petani 12,5 ton per-hektar,” ujarnya.