Untuk ke-6 kali, Sumatera Barat (Sumbar) kembali akan menyelenggarakan iven internasional Tour de Singkarak (TdS), 6 s/d 15 Juni 2014. TdS kali ini melibatkan 18 kabupaten / kota, kecuali Kepulauan Mentawai.
Guna memantapkan kesiapan penyelenggaraan, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, sengaja datang ke Kota Padang, Minggu (30/3). Ia memimpin langsung rapat koordinasi dengan bupati dan walikota serta konferensi pers dengan wartawan.
Secara detail, Sapta membahas hal-hal yang harus disiapkan bupati / walikota bersama jajarannya untuk menyukseskan TdS, terutama menyangkut jalur jalan yang hendak dilalui peserta atau atlit balap sepeda. Dalam hal ini, katanya, jangan sampai terjadi risiko sekecil apa pun.
Ketika wartawan www.sumbaronline.com mempertanyakan apa manfaat atau dampak positif penyelenggaraan TdS serta mengapa tidak melibatkan insane dan institusi olahraga, Sapta sepertinya tidak memaparkan jawaban yang jelas. Ia bahkan menyatakan atlit balap sepeda Sumbar belum memungkinkan mengikuti iven bergengsi ini.
Namun,pria kelahiran Tanjung Karang, 13 Mei 1954 ini membantah tidak melibatkan institusi olahraga. “Bahkan, Menteri Pemuda dan Olahraga pun ikut menyumbang,” cetus Sapta tanpa menyebutkan bentuk sumbangan yang dia maksud.
Menyangkut kebijakan di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, ia mempersilahkan Wakil Gubernur Muslim Kasim memberi penjelasan. Sayangnya, Muslim juga tidak member jawaban tuntas, kecuali menyebutkan bahwa Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga masuk dalam unsure panitia penyelenggara.
Selama lima kali penyelenggaraan TdS terkesan lebih banyak membuahkan keluhan dan kekesalan masyarakat penyelenggara jalan raya. Hal ini dikarenakan jalur jalan raya yang menjadi rute atau dilalui pembalap TdS ditutup total beberapa jam hingga lebih dari setengah hari.
Usai konferensi pers, wartawan www.sumbaronline.com ditemui Sekretaris Pengurus Daerah Ikatan Sepeda Sport Seluruh Indonesia (Pengda ISSI) Sumbar Muliawarman. Ia menyatakan, memang belum ada upaya Pemprov Sumbar meng-kader-kan pembalap daerah ini untuk bisa ikut iven TdS.
Gambaran TdS 2014
TdS 2014 diprediksi akan berlangsung lebih kompetitif dan menarik dibandingkan penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, sebanyak 20 tim balap sepeda yang terdiri dari 16 tim luar negeri dan 4 tim dari Indonesia akan menguji kemampuan mereka menaklukkan tantangan-tantangan pada rute yang mereka lalui.
Di antara 16 tim luar negeri yang akan berlomba di Sumatera Barat, Juni nanti, direncanakan akan terdapat 2 tim dengan status Pro Kontinental dari Eropa.
Pada tahun ini, jumlah stage yang akan dilombakan bertambah dua dibandingkan tahun 2013 sehingga menjadi total sembilan stage. Apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan pertama TdS tahun 2009 yang hanya terdiri dari 4 stages, jumlah ini jelas merupakan peningkatan yang signifikan.
Dengan balapan yang lebih panjang, maka persaingan untuk merebut total hadiah uang dan empat jersey (kuning, hijau, polkadot, merah-putih) akan menjadi semakin seru dan menarik. Konsistensi para pembalap untuk terus menunjukkan penampilan terbaik mereka sepanjang 9 stage akan menjadi faktor yang sangat berpengaruh bagi hasil perlombaan.
Selain rekor jumlah stage yang terpanjang, 1.250 kilometer, TdS 2014 juga menorehkan pencapaian baru dalam hal keikutsertaan kota dan kabupaten di Sumatera Barat sebagai daerah pendukung. Pada tahun ini, TdS didukung secara penuh oleh 18 kabupaten dan kota, bertambah satu dari tahun sebelumnya yaitu Kabupaten Pasaman Barat. Dengan demikian, maka Tour de Singkarak kali ini akan menjelajahi seluruh kabupaten dan kota yang terletak di daratan Sumatera Barat.
Dari seluruh wilayah administratif yang tergabung di Provinsi Sumatera Barat, hanya tinggal Kabupaten Kepulauan Mentawai saja yang belum disambangi oleh TdS. Hal itu pun lebih dikarenakan oleh permasalahan teknis berupa aksesibilitas dari daratan Sumatera Barat ke Kepulauan Mentawai yang terdiri dari gugusan pulau kecil.
Berikut ini detail stage pada Tour de Singkarak 2014:
Stage 1, Sabtu 7 Juni 2014: Padang Pariaman – Pariaman
Stage 2, Minggu 8 Juni 2014: Pasaman – Pasaman Barat
Stage 3, Senin 9 Juni 2014: 50 Kota – Tanah Datar
Stage 4, Selasa 10 Juni 2014: Bukittinggi – Agam
Stage 5, Rabu, 11 Juni 2014: Payakumbuh – Kabupaten Solok
Stage 6, Kamis 12 Juni 2014: Padang Panjang – Kota Solok
Stage 7, Jumat 13 Juni 2014: Sijunjung – Dharmasraya
Stage 8, Sabtu 14 Juni 2014: Sawahlunto – Solok Selatan
Stage 9, Minggu 15 Juni 2014: Pesisir Selatan – Padang
Sebelum Grand Star di halaman Kantor Bupati Padang Pariaman, di Parit Malintang, direncanakan iven budaya berupa malam resepsi dan jamuan kepada pembalap dan official. Iven itu dijadwalkan bertempat di kawasan wisata kuliner Pantai Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakis, Jumat (6/6) malam.
SUMBER : sumbaronline.com – Minggu, 30 Maret 2014 – 20:57:11 WIB