Tahun Baru Imlek, di Indonesia Lebih Seru

0
163

Indonesia memiliki populasi keturunan Tionghoa yang cukup besar. Sebagian besar dari mereka telah menetap di berbagai wilayah tanah air selama bertahun-tahun. Komunitas Tionghoa mewariskan tradisi mereka dari generasi ke generasi.

Budaya Tionghoa merupakan bagian dari identitas nusantara yang istimewa. Salah satu tradisi terbesar mereka, yaitu Tahun Baru Imlek, dinyatakan sebagai hari libur nasional yang setiap kalinya selalu dirayakan dengan meriah dan penuh kegembiraan di seluruh nusantara.

Untuk menyambut kesempatan yang penuh suka cita ini, deretan lentera serta lilin-lilin merah biasanya sudah menghiasi setiap bagian klenteng.

Saat Tahun Baru Imlek, keluarga Tionghoa yang anggotanya mungkin sedang tinggal berjauhan akan meluangkan waktu untuk berkumpul, bercanda tawa, dan menikmati makan malam bersama. Lalu, esok paginya mereka akan berkunjung ke kuil atau kelenteng untuk berdoa dan membakar dupa.

Selama dua minggu, sekelompok barongsai akan menari mengelilingi kota diiringi tabuhan genderang dan simbal yang lantang. Singa warna-warni ini berlenggak-lenggok seiring penari di dalamnya menarikan gerakan yang dinamis, menambah kemeriahan. Para penonton akan memberikan amplop merah berisikan uang alias ang pao ke mulut barongsai tersebut, untuk memperoleh keberuntungan.

Sobat Pesona siap untuk merasakan serunya Tahun Baru Imlek di tanah air? Yuk, intip sejumlah destinasi terbaik untuk merayakannya

  1. Batam dan Bintan
    Batam dan Bintan merupakan dua tempat favorit untuk merayakan Imlek. Wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan sekitarnya, seringkali berbondong-bondong datang ke sini untuk bersembahyang di klenteng-klenteng yang ada di sekitar sini.

Di Bintan, terdapat satu klenteng tua unik yang wajib Sobat Pesona singgahi, nih! Dikenal dengan nama Klenteng Tien Sang Miau, klenteng yang sudah berumur kurang lebih 3 abad ini bangunannya amat unik, karena diselimuti oleh akar pohon beringin.

  1. Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Kepulauan Riau
    Masih berada di Kepulauan Riau, selama enam hari pertama di awal bulan penanggalan Tionghoa, kota Selatpanjang, yang merupakan ibukota Kepulauan Meranti, menjadi semarak dengan diadakannya sebuah tradisi perang air. Masyarakat Tionghoa setempat menamai tradisi ini Cian Cui.

Sebagai salah satu daya tarik utama Kota Selatpanjang, Cian Cui tidak melulu dirayakan oleh keturunan Tionghoa setempat, tetapi juga masyarakat Selatpanjang lainnya yang melingkupi etnis Melayu, Jawa, Minang, dan lain-lain. Bahkan, mereka yang berasal dari luar Selatpanjang pun turut ikut serta dalam tradisi tersebut. Bersama-sama, mereka semua berbaur dan bergembira menikmati asyiknya saling menyiram air satu sama lain. Kedengerannya seru banget ya, Sob!

  1. Palembang, Sumatra Selatan
    Di ibukota Sumatra Selatan, Palembang, perayaan Imlek biasanya berpusat di Pulau Kemaro, sebuah pulau mungil di tengah-tengah aliran Sungai Musi, di mana Sobat Pesona bisa menjumpai deretan pagoda dan klenteng-klenteng.

Sebelum tibanya Cap Go Meh, yang merupakan puncak perayaan Imlek, berbagai kompetisi, pertunjukan seni, dan pesta kuliner, akan digelar. Beberapa kegiatan menarik yang Sobat Pesona bisa jumpai terdiri dari bazar kuliner, pertunjukan Tai Chi, serta masih banyak lagi.

Sesaatnya Cap Go Meh tiba di hari ke-15, ribuan masyarakat etnis Tionghoa dari Palembang dan daerah lain di Indonesia akan berkumpul di Pulau Kemaro untuk berdoa dan melakukan ziarah.