Ditengah lesunya industri pariwisata di masa pandemi berdampak terhadap minimnya kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata, terutama daerah dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dengan menyikapi hal itu, Dinas Pariwisata Sumatera Barat (Dispar Sumbar) lebih fokus terhadap tiga program dalam sektor penguatan destinasi wisata unggulan ditiap kabupaten/kota.
“Masa pandemi ini kami lebih fokus pada pembenahan destinasi wisata unggulan serta penguatan ekonomi kreatif. Mulai dari penguatan Sumber Daya manusia (SDM) pariwisata, memperbaiki destinasi wisata dan membuat regulasi kepariwisataan” kata Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dispar Sumbar, Doni Hendra kepada Harianhaluan.com, Kamis (12/8/2021).
Sementara pihaknya menyatakan sesuai Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPDA), setiap kabupaten/kota memiliki satu destinasi unggulan.
“Sehingga, ada 19 destinasi wisata unggulan di Sumbar sesuai SK Gubernur. Nantinya, bakal diberikan dukungan dari Pemprov Sumbar melalui skema pembinaan SDM pariwisata dan bantuan fisik,” sebut Doni.
Kata Doni, pembenahan dan perbaikan destinasi ditiap daerah tidak hanya oleh Pemprov Sumbar tapi juga dibutuhkan kolaborasi anggaran tiap kabupaten/kota, bahkan tidak tertutup kemungkinan dukungan anggaran dari pusat.
“Harapannya, setelah pandemi usai, maka Sumbar siap menyambut kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara. Sebab, regulasi pariwisata, SDM pariwisata dan perbaikan objek wisata telah dilakukan,” ucapnya dilansir dari harianhaluan.com.