Esensinya, berwisata adalah mendekatkan diri pada alam. Lalu, apakah cukup dengan mendekatkan diri saja tanpa memahaminya. Tentunya berwisata akan lebih seru dengan memahami alam itu sendiri. Tak salah kiranya kita menjatuhkan pilihan untuk berkunjung ke Stasiun Pengamat Dirgantara (SPD) Kototabang, kecamatan Palupuh, kabupaten Agam.
SPD ini merupakan salah satu stasiun pengamat yang terkoneksi untuk keperluan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Daerah ini dipilih karena terletak di dekat equator atau garis khatulistiwa. Daerahnya berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Sebelum ini, tempat ini telah menjadi tempat favorit bagi kawula muda di sekitar Palupuh.
Berada di atas bukit Kototabang, menghadirkan pemandangan indah. Sementara, keberadaan SPD di daerah ini dipilih karena menurut para ahli, bukit Kototabang merupakan daerah penyimpan bahang (panas). Baik panas sensible maupun panas laten terbesar bagi pembentukan awan. SPD Kototabang diresmikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Dr A S Hikam pada tanggal 26 Juni 2001.
Keberadaan tempat ini seolah menjadi oasis di tengah keringnya wisata teknologi di Sumbar. Di samping keindahan alam daerah ini, sisi teknologi pengamatan cuaca dan iklim di SPD menarik untuk diikuti. Hitung-hitung, sembari mengeksploitasi keindahan alam, kita juga berkesempatan untuk mengenal lebih dekat beberapa fenomena alam yang terekam di sini.
Kototabang adalah sebuah puncak bukit hijau dengan hutan lebat dan masih perawan. Tentunya, bagi anak sekolahan, berkunjung ke SPD Kototabang semakin menarik karena bisa menambah pengetahuannya tentang iklim dan cuaca. Alat seperti radar atmosfer equator, sampai radar untuk mengetahui arah dan kecepatan angin dalam tiga dimensi baik angin zonal, meridional, vertikal maupun horizontal—walaupun rumit juga layak untuk disimak.
Ada juga meteor wind radar yang berguna untuk memonitor meteor yang jatuh di atmosfer. Secara khusus, Kepala SPD Kototabang Muzirwan mengatakan SPD Kototabang layak untuk menjadi salah satu objek untuk mendukung pariwisata, khususnya bidang IPTEK. Ia sendiri sangat mendukung lembaga yang dipimpinnya menjadi tempat wisata berbasis IPTEK.
Bagi yang tak ingin ketinggalan momen, pihak SPD Kototabang akan melaksanakan pelepasan balon riset ke udara 21-23 Februari mendatang. Bagi yang ingin menikmati momen tersebut, datang saja ke daerah tersebut. Balon raksasa itu silahkan saja datang pada waktu tersebut. Untuk mencapainya, tak sulit. Dari Kota Padang bisa dijangkau lewat Bukittinggi. Palupuh sendiri berada di jalan dari Bukittinggi menuju Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman.(*)