Padang Aro – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sedang mempersiapkan standar tarif pada homestayyang memanfaatkan rumah gadang agar tidak lagi tawar menawar harga ketika pengunjung akan menginap.
“Kami bersama pemerintah nagari dan BUMNag sedang melakukan pembahasan terkait standar tarif penginapan di rumah gadang supaya wisatawan betah dan tahu berapa jumlah yang akan dibayarkan saat menginap di rumah gadang,” kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Budaya Solok Selatan, Denny Yuliandra, di Padang Aro, Jumat.
Dia menambahkan pihaknya bersama nagari dam BUMnag sudah tiga kali melakukan pembahasan terkait tarif homestayrumah gadang.
Setelah tarif nantinya disetujui maka pemerintah nagari akan mengeluarkan Peraturan Nagari (Perna) karena pengelolaan homestayini diserahkan pada BUMNag.
Tarif penginapan rumah gadang nantinya akan disesuaikan dengan fasilitas yang ada didalamnya dan masing-masing akan berbeda.
“Ada kelas penginapan di rumah gadang nantinya dan itu tergantung fasilitas yang tersedia,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga sedang mengupayakan homestay memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) sehingga tidak ada permasalahan dikemudian hari.
“Setiap homestayakan distandarisasi seauai regulasi sehingga mereka perlu TDUP,” katanya.
Ia menambahkan, setiap rumah gadang yang akan dijadikan homestayharus mendapat persetujuan dari kaumnya.
Hal ini karena rumah gadang adalah milik kaum bukannya pribadi sehingga persetujuan ini sangat perlu.
Saat ini setidaknya terdapat 10 homestayrumah gadang dan semuanya belum memiliki standar harga.
Sebelumnya Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria menyebutan saat ini wisatawan yang akan menginap di rumah gadang harus tawar menawar harga dengan pengelola.
“Ini yang harus diperbaiki dan homestay rumah gadang harus memiliki standar harga supaya wisatawan tidak takut berkunjung kesana,” tambahnya.
Kawasan seribu rumah gadang sudah dinobatkan sebagai perkampungan adat terpopuler pada ajang API 2017.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mencanangkan revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang yang menyabet juara pertama dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 pada kategori kampung adat terpopuler.
“Nanti revitalisasi ini sekaligus merupakan prototipe untuk rumah gadang yang ada di Sumatera Barat khususnya juga di seluruh pelosok Tanah Air,” kata Presiden dalam sambutannya saat Peringatan Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Padang pada 9 Februari 2018.
Solok Selatan daerah pemekaran dari Kabupaten Solok pada 2004, dianugerahi kekayaan alam dan budaya yang pontensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, seperti sumber air panas, jalur pendakian Gunung Kerinci, rumah-rumah adat dan istana raja, kemudian jejak-jejak perjuangan pada masa penjajahan dan penyebaran agama Islam di daerah itu.
Pemerintah setempat sekarang juga sedang gencarnya mengembangkan pariwisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Sebagain besar destinasi wisata di Solok Selatan dikelola oleh masyarakat sekitar dan pariwisata unggulan Kabupaten itu adalah kawasan saribu rumah gadang, goa batu kapal dan jalur pendakian Gunung Kerinci.
Sumber : sumbar.antaranews.com