Rendang dan Tari Piring Sumatera Barat Hebohkan Festival Reiselivsmessen Norwegia 2017

0
137


Oslo – Tari Mangaro, Tari Tingkah Adok, Tari Pasambahan, Tari Indang, Tari Tangan, Tari Payung, Tari Selendang dan Tari Piring persembahan dari Syofyani’s Dance and Music Ensemble, Padang, telah mendominasi rangkaian panggung budaya pada pameran wisata internasional Reiselivsmessen 2017, pada 13-15 Januari 2017 di Telenor Arena, Oslo, Norwegia. Sebanyak 4 tarian dan permainan alat musik talempong khas Minangkabau tiap harinya dipertunjukkan di panggung utama yang letaknya berdampingan langsung dengan stand KBRI Oslo.

Partisipasi KBRI Oslo kali ini didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang langsung mendatangkan timnya dari tanah air. Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia, Yuwono A. Putranto, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemprov Sumatera Barat.

“Keikutsertaan KBRI Oslo pada Reiselivsmessen kali ini sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari tim Pemprov Sumatera Barat yang langsung dipimpin oleh Bapak Gubernur Irwan Prayitno. Tim terpadu ini tidak hanya mempromosikan pariwisata Sumatera Barat, namun juga peluang-peluang investasi dan kerja sama dengan sejumlah BUMN dan swasta Norwegia,” ucap Dubes Yuwono.

Di samping Pemprov Sumatera Barat, kegiatan tahun ini juga didukung oleh Kementerian Pariwisata, Garuda Indonesia, travel writer Norwegia dan sejumlah mitra swasta terkait di sektor Pariwisata baik dari Indonesia maupun Norwegia. Promosi ini menyedot perhatian utama para calon wisman asal Norwegia dan negara-negara di sekitarnya, dengan ditampilkannya sejumlah paket promosi yang komprehensif serta informasi berupa brosur-brosur dan multimedia.

Selain wisata Sumatera Barat, anjungan Indonesia juga mempromosikan paket-paket wisata alam dan bahari Sumba Timur dan Komodo NTT, Kalimantan Barat, Aceh, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Para diaspora Indonesia di Norwegia dari berbagai profesi turut membantu promosi di anjungan. Diantaranya mereka ada yang pengusaha, wartawan dan travel photografer. Bahkan, mantan penerima beasiswa Dharmasiswa RI pun ikut aktif di stand KBRI Oslo untuk memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia.

“Diaspora dan Friends of Indonesia di Norwegia semakin bertambah dan semakin aktif membantu KBRI Oslo dalam mempromosikan Indonesia. Kali ini KBRI Oslo menggaet Audun Kvitland, pelantun lagu ‘Nasi Padang’ yang sedang menjadi viral di Indonesia, untuk turut tampil di panggung utama Reiselivsmessen,” lanjut Dubes Yuwono.

Audun Kvitland, setiap selesai melantunkan lagu ‘Nasi Padang’ selalu mengajak para pengunjung untuk langsung mencicipi kuliner Nasi Padang yang disajikan di stand KBRI Oslo. Sejumlah makanan seperti Rendang, Dendeng Balado, Ayam Balado, Udang Balado, Sate Padang, Ayam Lado Hijau, bahkan Ikan Salmon Balado disuguhkan dalam pameran Reiselivsmessen selama tiga hari tersebut.

“Terdapat peluang besar untuk memasarkan kuliner Indonesia di Norwegia. Karena di luar dugaan, para pengunjung Norwegia dapat menerima dan menikmati kuliner Padang, meskipun sebagian besar disajikan dengan rasa yang pedas dan kaya akan bumbu. Rasa yang disajikan pun sangat otentik, karena disiapkan oleh juru masak dan bumbu-bumbu yang didatangkan langsung dari Padang,” tutur Dubes Yuwono.

Reiselivsmessen merupakan pameran wisata yang diselenggarakan tiap tahun di Norwegia dan tercatat sebagai salah satu ajang promosi terbesar di Nordik.

Para pengamat di Norwegia memprediksi kemungkinan peningkatan jumlah wisatawan Norwegia ke luar negeri pada tahun ini, seiring dengan mulai membaiknya perekonomian negara tersebut. Prediksi ini sejalan dengan pengamatan KBRI Oslo dalam pameran.

“Besarnya antusiasme para pengunjung anjungan Indonesia dan menyatakan keinginan untuk berwisata ke sejumlah tempat di Indonesia pada liburan musim panas 2017. Sebagian besar para pengunjung mengaku akan pergi secara berkelompok atau membawa keluarga mereka,” jelas Duta Besar Yuwono.

Pameran ini merupakan ajang bagi para wistawan Norwegia untuk mempertimbangkan tujuan wisata pada liburan musim panas (Juni-Agustus) dan musim dingin (November-Desember). Masyarakat Norwegia memiliki tradisi yang tinggi, liburan yang panjang selama 30 hari dan daya beli yang tinggi pula. Potensi ini yang membuat KBRI Oslo gencar mempromosikan wisata.

 

 

 

(minangkabaunews)