Pulau Galang, Provinsi Batam

0
152

Kota Batam, Kepulauan Riau, memiliki sebuah destinasi yang eksotis dan sarat sejarah. Namanya Pulau Galang. Dengan segala potensi yang dimilikinya, Pulau Galang akan didorong agar go international. Momentum Batam Culture Carnival 2018 yang digelar dari tanggal 8-9 Desember di Batam juga menjadi salah satu pemantik untuk Pulau Galang go internasional.

Seperti diketahui, sasaran utama Pulau Galang adalah wisatawan asal Vietnam. Mengapa? Karena pulau memiliki cerita yang tidak bisa dipisahkan dengan warga Vietnam di masa lalu. Makanya, banyak wisatawan Vietnam banyak yang ingin bernostalgia sembari menikmati nuansa sejarah di Pulau Galang.

Dahulu, Pulau Galang adalah tempat suaka bagi migran asal Vietnam. Tepatnya, sekitar tahun 1979. Mereka mencari tempat aman karena saat itu perang saudara berkecamuk di Vietnam.

Berkat kebaikan pemerintah Indonesia, pengungsi Vietnam yang terkatung-katung di lautan diterima. Mereka lalu direlokasi di Pulau Galang lengkap dengan camp dan infrastruktur pendukungnya.

Merasa aman dan nyaman, mereka pun menetap di Pulau Galang. Seiring waktu, kawasan ini menjelma menjadi Kampung Vietnam. Usai kondisi perpolitikan Vietnam kondusif, para pengungsi dipulangkan secara bertahap ke negara asalnya. Kini Kampung Vietnam ini menjadi sebuah wilayah monumental. Dan, berbagai catatan sejarah pun masih terawat dengan baik di sana.

Wisatawan Vietnam masih rutin berkunjung ke Pulau Galang. Mereka melakukan ziarah ke leluhurnya yang ada di Pulau Galang. “Kondisi ini tentu menjadi potensi menarik, apalagi kalau area ini dikemas lebih baik

Kampung Vietnam Pulau Galang juga memiliki sebuah Vihara. Arsitekturnya masih otentik, meski beberapa kali mengalami pemugaran. Cerita unik pun berkembang. Bila melempar koin tepat ke mulut Patung Naga, maka sejumlah permohonan akan terkabul. Di sekitarnya juga berdiri Patung Guang Shi Pu Sha.

Selain itu, ada juga Patung Humanity yang menjadi simbol kemanusiaan.

Memiliki luas 80 hektar, kawasan Kampung Vietnam ini sangat hijau. Viewnya juga eksotis. Kondisi alamnya pun terpelihara baik hingga menjadi habitat terbaik para primata. Lebih menarik lagi, kera-kera ini sangat jinak dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. “Profil atraksi yang ditampilkan sangat bagus. Aspek lainnya di sini juga sangat mendukung,” tuturnya lagi.

Terkoneksi dengan Batam, aksesibilitas menuju Pulau Galang sangat mudah dan bagus. Sebab, Batam menjadi pintu besar ke-3 arus masuk wisman menuju Indonesia. Pada 2017, Batam dilewati oleh 1,56 Juta wisman dari jalur udara dan laut. Angka ini naik 3,61% dari tahun 2016 yang mencapai 1,51 Juta wisman. (*)