Nagari Tuo Pariangan, di Kabupaten Tanah Datar

0
270


Nagari tuo pariangan ini merupakan tempat cikal bakal suku Minangkabau di Sumatera Barat yang sebenarnya berasal dari gunung merapi. terletak di Kabupaten Tanah Datar Kecamatan Pariangan sekitar 14KM dari Pusat Kota Batu Sangkar ke arah Padang Panjang. perkampungan ini masih memelihara rumah khas “gonjong” atau rumah Gadang yang terbesar di wilayah Kampung Pariangan. beberapa bukti sejarah yang masih ada di kampung ini antara lain, Batu Tigo Luak, Balai Saruang, Prasasti Menhir, dan Sawah Satampang Baniah, dan Kuburan Panjang. berbagai macam fasilitas untuk Turis yang berkunjung juga disediakan disini seperti pemandian iar panas dan pusat informasi wisata.

Pariangan Village

If you are wondered of where the original Minangkabau people actually come from, this Nagari Tuo Pariangan will explain you everthing. Historically, the Minangkabau wereoriginally come from Mount Merapi. Some historical artifacts and sites like old graves, setampang baniah paddy, old Mosque, and old grave yard have shown some of it’s evidences. it is located between Padang Panjang and BatuSangkar, with 2,5 hours drive from Padang. The facilities like hot water spring, mushola and restaurant are available here.

Secara administratif Nagari Tuo Pariangan termasuk kedalam wilayah Kecamatan Pariangan. Nagari ini terletak sekitar 14 kilometer dari pusat Kota Batusangkar  ke arah Padang Panjang. Menurut sejarah dari daerah inilah nenek moyang orang Minangkabau berasal. Hal ini ditandai dengan adanya bukti sejarah seperti berupa Batu Tigo Luak, Balai Saruang, Prasasti Menhir, dan Sawah Satampang Baniah. Di nagari ini juga terdapat tempat wisata berupa pemandian air panas yang mengandung sulfur yang sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit.

Desa (Nagari) Wisata Pariangan atau disebut juga Nagari Tuo Pariangan terletak di lereng Gunung Marapi yang statusnya masih aktif pada ketinggian 500-700 meter di atas permukaan laut. Tepatnya berada di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

Panorama alam berupa sawah menghijau yang akan membuat mata siapapun yang melihatnya akan terpesona. Jalannya yang berkelok-kelok akan membuat perjalanan semakin mengasikkan.

Potensi Adat Budaya

Menurut Tambo Minangkabau, Nagari Wisata Pariangan merupakan nagari yang tertua di Sumatera Barat, karena Kebudayaan Minangkabau mulai lahir dari sini. Hal ini bisa di buktikan dengan ditemukannya berbagai macam bukti sejarah seperti: menhir, batu tigo luak, prasasti dan lainnya.

Adat istiadat, kebudayaan, dan arsitektur bangunannya yang memiliki ciri khas yang unik dan tidak di miliki oleh daerah lainnya masih tetap ada dan dipertahankan sampai saat ini. Keramahan warga di sini juga membuat wisatawan yang datang merasa nyaman dan senang.

Rumah gadang yang memiliki atap bergonjong dengan dinding yang terbuat dari anyaman rotan, berhiaskan ukiran kayu dengan berbagai motif khas minang menjadi ciri khas nagari ini.
Di Nagari Pariangan ini terdapat sebuah masjid unik yang sudah berusia ratusan tahun. Dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama besar dari tanah Minangkabau yang bernama Syekh Burhanuddin.

Masjid ini memiliki atap tidak menyerupai gonjong rumah gadang, tapi seperti atap limas segi empat bertingkat. Diyakini, arsitektur ini mengadopsi gaya arsitektur Dongson dari Negeri Tibet. Luar biasa sekali kemajuan arsitektur bangunan pada zaman itu.
Terdapat sebuah cagar budaya berupa sebuah sawah yang dibuat oleh Dt. Tantajo Garhano yang merupakan salah satu leluhur masyarakat Minangkabau. Sawah tersebut di beri nama Sawah Gadang Satampang Baniah. Sawah ini merupakan sawah yang pertama kali dibuat di Nagari Pariangan.