Padang Aro – Masyarakat Nagari (desa adat) Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat menghibahkan sebanyak 51 unit rumah gadang kepada pemerintah setempat untuk direvitalisasi guna mendukung pariwisata Saribu Rumah Gadang.
“Sampai sekarang sudah 51 surat hibah rumah gadang yang diterbitkan dan semuanya berada di dalam kawasan kampung adat terpopuler di Indonesia itu untuk direvitalisasi,” kata Kepala Bidang Destinasi, Dinas Pariwisata dan Budaya Solok Selatan, Eko Espito di Padang Aro, Selasa.
Semua rumah gadang yang telah dihibahkan oleh masyarakat itu akan direvitalisasi oleh pemerintah.
Rumah gadang yang diajukan untuk direstorasi tersebut berada di kawasan Cagar Budaya yang telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) bupati sejak Desember 2017.
Setelah restorasi rumah gadang selesai sesuai target Kemenpupera selama satu setengah tahun, pengelolaannya akan diterbitkan peraturan bupati (Perbup).
“Bagaimana pengelolaannya nanti kami buatkan Perbupnya dan pengelolaanya diserahkan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan penyambutan pengunjung ke objek wisata yang berada di Nagari (desa adat) Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu ini, telah diserahkan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang kini telah berjalan.
“Sudah dibentuk BUMNag yang di dalamnya terakomodasi kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pemuda dan ninik mamak,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pelayanan wisatawan pemerintah daerah sudah melatih pemandu wisata bagaimana cara mendampingi tamu yang datang.
Selain itu sekarang 17 orang pemandu wisata Solok Selatan juga sedang mengikuti kompetensi yang dilaksanakan Pemprov Sumbar di Bukitinggi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan revitalisasi Kawasan Saribu Rumah Gadang yang menyabet juara pertama dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 pada kategori kampung adat terpopuler.
“Nanti revitalisasi ini sekaligus merupakan prototipe untuk rumah gadang yang ada di Sumatera Barat khususnya juga di seluruh pelosok Tanah Air,” kata Presiden dalam sambutannya saat Peringatan Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Padang pada 9 Februari 2018.
Menurut Presiden, pemerintah diharapkan dapat menyelesaikan pembangunan pada 2018.
Solok Selatan daerah pemekaran dari Kabupaten Solok pada 2004, dianugerahi kekayaan alam dan budaya yang pontensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, seperti sumber air panas, jalur pendakian Gunung Kerinci, rumah-rumah adat dan istana raja, kemudian jejak-jejak perjuangan pada masa penjajahan dan penyebaran agama Islam di daerah itu.
Pemerintah setempat sekarang juga sedang gencarnya mengembangkan pariwisata untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Sebagain besar destinasi wisata di Solok Selatan dikelola oleh masyarakat sekitar dan pariwisata unggulan Kabupaten itu adalah kawasan saribu rumah gadang, goa batu kapal dan jalur pendakian Gunung Kerinci.
Sumber : sumbar.antaranews.com, 📷: hafizulwanandaputra