Bukittinggi – Dalam Masyarakat Minangkabau, pasti ada perbedaan di masing-masing daerah, walaupun sangat spesifik. Khusus untuk rendang Kurai masakan rang kurai Bukittinggi memiliki cita rasa tersendiri dan juga tata cara, proses pembuatan serta bumbu-bumbu yang digunakannya.
Rendang adalah makanan yang paling terlezat di dunia, tiada taranya, maka dari itu pemerintah kota akan mempromosikan masakan rendang ini, terutama “Rendang Kurai” khas Bukittinggi. Demikian sambutan Walikota Bukittinggi, H.M. Ramlan Nurmatias saat membuka lomba “Festival Bukittinggi Marandang” salah satu rangkaian acara Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-232 tahun, di pedestrian Jam Gadang, Sabtu (24/12).
“Festival Bukittinggi Marandang” dihadiri Wakil Walikota Bukittinggi, H.Irwandi, Sekdako Bukittinggi, Yuen Karnova, Dandim 0304 Agam, Kapolres Bukittinggi, Forkompinda dan juga disaksikan ribuan pengunjung yang memadati areal pedestrian Jam Gadang untuk melihat secara langsung proses pembuatan masakan rendang kurai.
Lomba memasak randang kurai yang diikuti ibu-ibu dari 24 Kelurahan dengan prosesi tempo dulu yaitu memasak diatas tungku kayu api, pesertanya memakai baju basiba dengan tangkuluak dikepala serta tengkelek sebagai alas kaki, kemudian juga rasanya, memasaknya pun dengan baunyai-unyai, semuanya itu akan dinilai, ucap Ramlan Nurmatias.
Ramlan Nurmatias pada amanat sambutannya mengatakan, agar kegiatan lomba Bukittinggi Marandang ini diadakan setiap tahun dan akan diagendakan serta untuk dianggarkan, disamping masakan rendang juga nantinya diadakan lomba membuat makanan anyang di tahun depan, jadi lomba tersebut ada masakan rendang dan anyang.
Dandim 0304 Agam bersedia akan menyediakan tempat untuk membuka kadai khusus randang kurai, sehingga wisatawan yang datang dapat membawa pulang dengan tangan kirinya kerupuk sanjai dan tangan kanan masakan rendang kurai. Kuliner kota Bukittinggi.
Dia pun memberi selamat dan sukses serta mengucapakn terima kasih kepada adik-adik dari Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Bukittinggi sebagai sebagai pelaksana acara, dan pembina-pembinanya yang telah menggagas lomba festival Bukittinggi Marandang, dan juga pesannya “teruskan dan tingkatkan kreatifitas yang ada untuk kota Bukittinggi”.
Disamping peserta dari 24 Kelurahan, juga terdapat ada tungku dari asosiasi pariwisata Bukittinggi yang di gawangi Dina Juwita Bendahara PHRI Bukittinggi serta didampingi beberapa pengurus lain dari ASITA, ASPPI, dan HPI Bukittinggi. Hasil akhir acara festival Bukittinggi Marandang, diadakan makan bersama dengan 100 anak yatim di kota Bukittinggi dan sekaligus pemberian bingkisan dari Yesi Endriani Ramlan Nurmatias.
Tidak hanya dari asosiasi pariwissata, terlihat juga tungku dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, dimana Rektor UMSB Dra. Novelti. M.Hum langung menjadi peserta bersama Kabang. Personalia UMSB Dra. Wismawati. Rektor UMSB ketika dikonfirmasi, mengatakan keikutsertaannya dalam kegiatan itu untuk turut serta melestarikan dan mengenalkan masakan tradisional randang tersebut.
“Di samping itu di UMSB juga memiliki Fakultas Pariwisata sehingga kami juga memiliki kewajiban untuk mendorong kemajuan pariwisata Bukittinggi dan Sumatera Barat khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dibidang kepariwisataan, ia juga berharap dengan berbagai penghargaan yang diraih Sumatera Barat dan World Halal Tourism Awards 2016 ini dapat memacu seluruh stakeholder pariwisata untuk bersama sama mengembangkan dan majukan pariwisata Sumatera Barat.