Ubah lokasi semak belukar yang biasa menjadi tempat buang sampah, menjadi destinasi andalan baru. Hal ini dilakukan masyarakat Silaing Atas – Kota Padang Panjang untuk menghadirkan destinasi wisata baru. Sebuah tikungan berkelok yang dulu nampak semak dan menjadi tempat orang membuang sampah disulap menjadi kelok yang menawan untuk berswafoto dan tempat nongkrong yang asyik.
Jika Anda sedang mengendarai kendaraan dan melalui jalan lintas Bukittinggi-Padang, maka Anda akan dengan mudah menemukan jalan berkelok di Kelurahan Silaing Atas bertuliskan ” Kelok Silat U Rahmi “. Keberadaan “Kelok Silaturrahmi” tepatnya di jalan M. Daud Rasyidi tepatnya setelah Simpang Padang jika kita dari arah Padang, dan setelah Simpang Ponpes Thawalib Putra jika kita dari arah Bukittinggi.
Dengan warna huruf merah menyala, sebagian besar pengendara penasaran dan ingin berhenti sejenak di kelok yang rindang dan sejuk ini.
Menurut penuturan warga dan Tokoh masyarakat sekitar, muncul ide kehadiran Kelok Silaturahmi, bermula dari perbincangan antara pegiat wisata bersama masyarakat dan lurah di sebuah warung sup tulang yang berada tepat di depan kelok tersebut.
Awal mula muncul ide kehadiran Kelok Silaturahmi, yakni perbincangan antara pegiat wisata bersama masyarakat dan lurah di sebuah warung sup tulang yang berada tepat di depan kelok tersebut, Lurah Silaing Atas l, Kovis Hendri bersama pegiat wisata Beni Satria kepada Kominfo, Minggu.
Melihat adanya peluang yang bisa dijadikan icon wisata untuk sarapan, serta supaya tidak digunakan masyarakat untuk tempat pembuangan sampah, membuat semangat pegiat wisata bersama lurah dan masyarakat menjadikan lokasi tersebut jadi tempat wisata.
“Lokasinya sangat bagus. Pengunjung nantinya dapat menikmati sejuknya pepohonan. Pemandangan yang indah dapat dinikmati seperti Gunung Marapi, sungai, sawah, objek wisata Batu Limo dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ada dua makna yang terkandung dalam kata Silaturahmi tersebut. Yakni mempererat hubungan sesama dan Silaing Atas penuh rahmat.
Disebutkan, kelok itu akan terus dibenahi sehingga nanti akan menjadi icon teras Padang Panjang. (*)