Kelok 44 berada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sebagian orang menyebutnya dengan ‘kelok’. Jalan tersebut dikenal dengan lintas jalan yang “mengerikan” bagi sebagian orang yang pernah melintasinya. Pasalnya, jalan tersebut memiliki penurunan dan pendakian dengan kelok (tikungan) yang begitu curam dan sempit. Setiap pengendara yang melintasi ‘kelok’ haruslah ekstra hati-hati.
Kelok 44 merupakan daerah perbukitan yang berada di atas Danau Maninjau. Dinamakannya sebagai Kelok 44 karena jalan ini memiliki tikungan atau kelok berjumlah 44 belokan. Setiap keloknya yang patah diberipenomoran berurutan.
Meski terlihat curam dan mengerikan, Kelok 44 memiliki pesona yang luar biasa. Tidak sedikit wisatawan yang berkunjung Sumatera Barat mengagumi tempat tersebut. Selain tikungan yang patah, kelok juga menyuguhkan pemandangan langsung ke Danau Maninjau.
Kelok 44 sudah dikenal banyak orang, baik yang berada di Sumbar maupun mancanegara. Sebab, lintasan ini menjadi salah satu jalur yang sering dilewati para pebalap Tour de Singkarak (TdS) setiap kali ajang balapan sepeda internasional itu dihelat.
Tak jarang, lintasan tersebut digelari sebagai jalur ‘pembataian’ bagi para riders. Hal tersebut mengingat tingkat kecuramannya yang tinggi dengan sudut kemiringan jalur sekitar 45 derjat hingga 60 derjat. Meski demikian, kelok juga menjadi salah satu tempat favorit, sebab, keindahannya dan eksotisme (Danau) Maninjau yang terlihat begitu indah dan menakjubkan.
Jika anda berkunjung ke Sumatera Barat, ada baiknya tidak melewatkan destinasi yang berada di Kabupaten Agam tersebut. Rugi rasanya jika tidak berkunjung ke tempat tersebut bila anda sudah berada di Ranah Minang. Kelok 44 juga menjadi salah satu ikon wisata Sumbar, setelah Jam Gadang, Harau, Kelok 9 dan lain-lain.