Kejuaraan Terbuka Arung Jerang (R4) 2019 Dipadati Penonton

0
118

Olah raga air menguji adrenalin, arung jeram, pada perhelatan Kejuaraan Terbuka Arung Jeram (R4) 2019 yang digelar di Jorong Air Baba, Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Limapuluh Kota, Sumbar dipadati ribuan penonton.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk promosi lokasi wisata di Lareh Sago Halaban. Selain itu, juga sebagai tempat pembinaan atlet, khususnya rafting, untuk melangkah ke tingkat nasional dan internasional.

Hal ini disampaikan oleh koordinator juri Hendi Rohendi yang akrab disapa Kang Ebo saat Rafting Festival 2019 Lareh Sago Halaban Sumatra Adventure, Rabu (11/12).

Menurut Hendi atau Kang Ebo, aliran sungai di Lareh Sago Halaban sangat menarik dan unik, di semua tempat ada sungai. Tetapi di daerah ini ia melihat sangat unik dan memang beda dari yang lainnya.

Koordinator juri tersebut menjelaskan, kejuaran terbuka ini dikemas lewat Rafting Festival 2019, Lareh Sago Halaban Sumatra Adventure hanya mengambil kategori sprint dan head to head.

Terkait sprint, jarak tempuh tiga menit maksimal. Awalnya sprint berjarak 200 meter dan memang tidak dapat diperpendek, hingga akhirnya karena melihat kondisi debit air sungai menjadi 100 meter jaraknya. Setelah sprint, dilanjutkan head to head, dua perahu beradu di aliran sungai dengan melihat kegesitan peserta.

Kang Ebo yang merupakan senior rafting Indonesia berasal dari Bandung tersebut, sangat mengapresiasi kejuaraan terbuka di Halaban, Limapuluh Kota, Sumbar. Pasalnya, antusiasme peserta tim yang sangat tinggi dengan jumlah lebih dari 20 tim.

“Kelebihan memang dan sangat salut buat kawan-kawan termasuk peserta tim yang memang menguji andrenalin, dan kita pun mengikutkan semua kategori untuk diikuti tim,” katanya.

Ia berharap kedepan sungai yang terhubung dengan tiga jorong di Halaban, menjadi objek wisata, menggarap atlit nasional dan internasional.

“Walau sungai ini biasa, tetapi yang membuat saya bangga itu antusias para pengunjung yang sangat ramai dan antusias para peserta,” kata Kang Ebo.

Terpisan, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Agung Indrianto mengatakan, Sumbar memiliki potensi wisata alam dan sudah barang tentu berpotensi menarik wisatawan. Ia mendorong ke depan agar minat khusus rafting alias arung jeram menjadi salah agenda sport tourism.

“Objek wisata tidak sekadar objek semata, tetapi bagaiman di kawasan itu ada suatu nilai yang ditawarkan, tentunya bisa berbentuk olahraga, festival atau atraksi. Jadi ada kesan tersendiri bagi wisatawan ketika berkunjung,” katanya.

Kolaborasi antara kawasan wisata dan festival atau kadang disebut atraksi wisata, menjadi sumber utama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah. Menurutnya, Rafting Festival 2019, Lareh Sago Halaban Sumatra Adventure, salah satu petualangan seru di Sumatera, khususnya di Sumbar.

“Pemprov dalam hal ini Dinas Pariwisata akan mendukung segala kegiatan positif yang berdampak pada peningkatan ekonomi, serta melengkapi pesona Sumbar di mata dunia, semoga agenda yang digelar di daerah kita itu berdampak positif dan memberi manfaat demi kesejahteraan rakyat sekitar,” katanya.

Pemkab Agam dalam hal Wabup Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatakan, olahraga minat khusus arum jeram melibatkan tiga jorong, baik Halaban, Tanjung Gadang dan Ampalu bisa memberi arti bagi masyarakat daerah.

“Semoga kedepan muncul atraksi yang memperkuat pariwisata di Limapuluh Kota, dan berharap rafting festival berkelanjutan,” kata Ferizal Ridwan, memberi semangat.

Rafting Festival Lareh Sago Halaban diharapkan ke depan dapat menjadi agenda tahunan, selain mengangkat potensi wisata dan ekonomi masyarakat nagari. Tentunya memberi ruang bagi daerah untuk memiliki operator arum jeram.