Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris. Lebih dari tujuh puluh persen penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Hingga saat ini, daerah ini masih banyak peninggalan sejarah, seperti prasasti atau batu bersurat (basurek) terutama peninggalan zaman Adityawarman.
Diyakini, bahwa asal-usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar. Tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Kecamatan Pariangan.
Banyak bukti yang masih terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.
Di Kabupaten Tanah Datar saat ini masih banyak terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan budaya adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini disebut juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Kecamatan Lintau Buo Utara.
Kabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatra Barat, yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota, sebelah Timur Kabupaten Sijunjung. Sementara sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Sawahlunto dan Kabupaten Solok, serta sebelah Barat bebatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman.
Selain memiliki peninggalan bersejarah ‘Luhak Nan Tigo’ ini juga memiliki tempat wisata sejarah, yaitu Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng van der Capellen, Batu Batikam dan Istano Rajo.
Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Desa Pariangan, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian.
Tanah Datar adalah kabupaten (kabupaten) di provinsi sumatera barat, indonesia. kabupaten ini memiliki populasi 334.000. ibu kota kabupaten ini adalah batusangkar. kota padang panjang juga terletak di kabupaten tetapi merupakan sebuah kotamadya (koto otonom) sendiri.
tanah datar memiliki beberapa tempat wisata termasuk pagaruyung palace (istano pagaruyuang) dengan museumnya, sansakerta dan batu prasasti bahasa melayu dari abad ke-14, beberapa situs dengan mengalith (batu tagak), dan desa pandai sikat (pandai sikek), di mana songket tradisional (kain balapak) masih tenunan. bagian utara danau singkarak juga terletak di tanah datar.
Tanah Datar Regency
Tanah Datar is a regency (kabupaten) in west sumatra province, indonesia the regency has a population of 334,00. the regency is batusangkar. the toun of padang panjang is also located in the regency but constitutes amunicipality (kota otonom) of its own.
Tanah datar has serveral tourist attractions including the pagaruyung palace (istano pagaruyung) with its museum, sankrit and malay language stone inscriptions from the 14th century, several sites with megaliths (batu tagak), and the village pandai sikat (pandai sikek), where the traditional songket (kain balapak) is still woven. the northern part of lake singkarak is also situated in tanah datar.
Profil Daerah:
Daerah : Kabupaten Tanah Datar
Provinsi : Sumatera Barat
Website Wisata : https://tanahdatar.go.id
Adat dan Budaya:
Info Praktis:
Layanan Publik:
Fasilitas:
- Hotel
- Transportasi
Destinasi Utama:
- Istana Pagaruyung
- Pacu Jawi
- Balairung Sari
- Puncak Pato
- Prasasti Adtyawarman
- Rumah Gadang Balimbing
- Kincir Air Talawi
- Batu Basurek
- Pariangan
- Benteng Fort van der Capellen
- Batu Batikam
- Ustano Rajo
- Lembah Anai
- Panorama Tabek Patah
- Danau Singkarak
- Bukik Batu Patah
- Ngalau Pangian
- Tanjung Mutiara
- Istana Si Linduang Bulan
- Keindahan Air Terjun Proklamator
Event Utama:
Kuliner Khas:
- Lamang Tapai
- Randang Baluik
- Dadiah
- Kawa Daun
- Pangek Ikan Lapuak
- Pisang Sale
- Kerupuk Jangek
- Gulai Cipuk