Bukittinggi – Kreatifitas para pembina Genpi Bukittinggi menuangkan gagasan untuk mengangkat kembali budaya lama yang mulai tergeser oleh perkembangan zaman, yaitu kuliner masakan rendang. Di Minangkabau sendiri rendang biasa disebut dengan samba. Pada tahun 2011 rendang dinobatkan sebagai makanan terpopuler no.1 didunia. (CNN.com).
Industri pariwisata Bukittinggi yang terdiri dari PHRI, ASITA, ASSPI dan HPI mendukung kegiatan yang diadakan Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Bukittinggi yang menggelar suatu ivent unik dan menarik yaitu festival “Buktitinggi Marandang” yang dilakukan dalam memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke 232 tahun serta Hari Ibu.
Kota Bukittinggi merupakan salahsatu kota kunjungan favorit bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berwisata ke Sumatera Barat, dan jika tidak berkunjung ke kota Bukittinggi belum merasakan berwisata ke Sumatera Barat. Maka dari itu kegiatan festival Bukittinggi Marandang tersebut sangat positif dan sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Bukittinggi, ucap ketua PHRI Bukittinggi.
Pembina Genpi Bukittinggi, dan juga sebagai pelaksana kegiatan, Iwin SB, mengatakan, kegiatan yang dilakukan para generasi ini adalah karena kecintaan dan kepeduliannya terhadap kotanya sendiri, yang mana sebelumnya GenPi Bukittinggi perpanjangan tangan Kementrian Pariwisata RI telah melakukan vote untuk Word Halal Tourism Award (WHTA) tahun 2016. Alhamdulillah hasil yang didapat Indonesia menyabet bersih penilaian yang berlangsung di Abu Dhabi tanggal 7 Desember 2016, begitupun Sumatera Barat juga mendapat posisi teratas dalam penilaian tersebut.
festival “Bukittinggi Marandang” ini yang akan digelar tanggal 24 Desember 2016 di pedestrian Jam Gadang, festival itu sangat unik dan menarik, karena peserta dalam proses membuatnya memakai pakaian basiba, tangkuluak dan alas kaki memakai tengkelek, kemudian memasaknya diatas tungku api dengan kayu bakar, untuk menyalakan apinyapun memakai suluah.
Panitia pelaksana lainnya, Iwan Susanto dan Uda Didi Kittinggi, menjelaskan festival Bukittinggi Marandang tahun 2016 juga akan diisi dengan lomba dan pameran foto akan diikuti para pecinta photography se Sumatera Barat, dengan mengusung ”Bukittinggi Marandang” yang bisa diikuti semua kalangan.
Event ini dikelola secara professional sehingga menarik untuk diikuti dan memperebutkan jutaan rupiah, untuk juri ada tiga orang yakni Erison J. Kambari, Nicko Angra dan dari Komunitas Fotografi Bukitinggi yang nantinya akan menilai karya-karya fotografer itu. Lomba ini gratis tanpa biaya pendaftaran, dan jumlah peserta yang tidak dibatasi.