Bukittinggi – Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Bukittinggi yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementrian Pariwisata RI, turut membantu pemerintah dalam memvote Word Halal Tourism Award (WHTA) tahun 2016 untuk pemenangan tingkat Internasional. GenPi sendiri adalah wadah berkumpulnya generasi dari berbagai elemen institusi pendidikan mulai dari tingkat SLTA sederajat sampai Perguruan Tinggi, dan juga komunitas-komunitas kegemaran anak-anak muda.
Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-232 tahun, Hari Ibu dan merayakan kemenangan di ajang WHTA 2016. Kreatifitas para pembina Genpi Bukittinggi menuangkan gagasan untuk mengangkat kembali budaya lama yang mulai tergeser oleh perkembangan zaman, yaitu kuliner masakan rendang. di Minangkabau sendiri rendang biasa disebut dengan samba. Pada tahun 2011 rendang dinobatkan sebagai makanan terpopuler no.1 didunia. (CNN.go).
Walikota Bukittinggi, H.M.Ramlan Nurmatias, SH memberikan apresiasi acara yang dilaksanakan generasi muda dengan menggelar suatu ivent unik dan menarik yaitu festival “Buktitinggi Marandang”, Ia pun bersama ketua TP-PKK Bukittinggi, Yesi Endriani Ramlan akan ikut serta, begitupun Wakil Walikota Bukittinggi, H.Irwandi,SH dan Ketua Dharma Wanita Bukittinggi, Hj.Khadijah Irwandi. Selanjutnya Dia menjelaskan masakan randang itu sudah banyak dikenal orang diseluruh dunia, kini yang akan dikembangkan dan dipatenkan yaitu “Rendang Kurai”.
Sekertaris PHRI kota Bukittinggi, dan juga sebagai pembina GenPi Bukittinggi, Muhammad Abdi, SE.MM, ketika dikonfirmasi Jum’at (23/12) di sekertariat Bukittinggi Marandang, mengatakan, menyambut baik dan memberikan dukungan terhadap kegiatan yang diadakan GenPi Bukittinggi, lanjut Abdi, Kota Bukittinggi merupakan salahsatu kota kunjungan favorit bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berwisata ke Sumatera Barat, dan jika tidak berkunjung ke kota Bukittinggi belum merasakan berwisata ke Sumatera Barat. Maka dari itu kegiatan festival Bukittinggi Marandang tersebut sangat positif dan sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Bukittinggi, ucap sekertaris PHRI Bukittinggi.
Begitu juga pembina GenPi lainnya, Iwin SB journalist Kota Bukittinggi yang sebagai penggagas acara festival, menjelaskan kegiatan itu sengaja digelar yang maksudnya untuk mengangkat kembali budaya kuliner tradisonal Minangkabau, dalam festival itu peserta lomba menampilkan proses pembuatan randang kurai, mulai dari memangkua kelapa sampai mengaco randang dikuali.
Sedangkan ketua panitia pelaksana, Wina, mengatakan, kegiatan yang dilakukan para generasi ini adalah karena kecintaan dan kepeduliannya terhadap kotanya sendiri, Dia menjelaskan tentang festival “Bukittinggi Marandang” ini yang akan digelar tanggal 24 Desember 2016 di pedestrian Jam Gadang, festival itu sangat unik dan menarik, karena peserta dalam proses membuatnya memakai pakaian basiba, tangkuluak dan alas kaki memakai tengkelek, kemudian memasaknya diatas tungku api dengan kayu bakar, untuk menyalakan apinyapun memakai suluah.