Festival Multietnis Tahun 2024, Dihelat Sabtu 22 Juni 2024 di Museum Adityawarman

0
66

SUMBARTRAVEL—Festival Multietnis kembali dihelat tahun ini. Acara pariwisata budaya ini akan menampilkan seni tradisi dari berbagai etnis yang hidup di Sumbar. Tahun 2024, festival itu akan dilaksanakan Sabtu (20/6) di Museum Aditywarman, Kota Padang.

“Festival Multietnis akan menimbulkan rasa bangga berada di Sumbar, sehingga memperkuatkan persatuan kita di daerah,” Kata Anggota DPRD Sumbar Hidayat yang juga sebagai inisator kegiatan tersebut dalam program taklshow Sumbar Bicara TVRI, Selasa (11/6).

Hadir juga dalam program talkshow tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda dan dipandu pembawa acara Junando Sandy. Festival yang pernah diadakan tahun lalu ini, merupakan program dalam pokok pikiran Hidayat melalui Dinas Pariwisata sumbar.

Hidayat menyebutkan, ada dua misi dalam acara itu, yakni kebudayaan dan ekonomi. Kebudayaan merekat keberagaman, dengan ada ini mengental saling memahami. Festival ini tetap menegaskan identitas keminangkabauan. Dengan festival multietnis bisa saling memahami dari seni yang ada. Dengan saling memahami kita bisa bersatu tanpa terganggu sekat etnis.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menyebutkan rancangan festival tahun ini adalah pengembangan dari tahun lalu. “Promosi kegiatan multietnis akan menyasar provinsi dan negara yang menjadi wisatawan terbanyak berdasarkan data,” sebutnya.

Luhur juga menyampaikan dalam festival tersebut target Dinas Pariwisata tentang kebersihan dan hospitality (pelayanan-red) juga tersampaikan kepada ekosistem multietnis.

Dalam Festival Multietnis akan ditampilkan kesenian Minang seperti Tari Piring. Tarian khas Minangkabau yang menggunakan piring sebagai alat utama. Randai yaitu teater tradisional Minang yang menggabungkan cerita, musik, dan seni bela Talempong, musik tradisional Minang yang menggunakan alat musik talempong.

Kesenian Mentawai berupa tari tradisional Mentawai yaitu tarian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari dan ritual adat suku Mentawai.

Sedangkan kesenian etnis lain yaitu, kesenian Jawa berupa seni Campur Sari, yaitu Ansambel musik tradisional Jawa yang menggunakan instrumen seperti gong, saron, dan kendang. kesenian Sunda yaitu Sisingaan, yakni pertunjukan seni tradisional di mana anak-anak diarak di atas replika singa.

Hadir juga Kesenian Batak Toba yaitu Si Gale gale, tarian tradisional Batak Toba yang biasanya dilakukan dalam upacara adat. Dari Melayu berupa kesenian Tari Zapin, tarian yang enerjik dan penuh ritme, biasanya diiringi oleh musik tradisional Melayu.

Kesenian India yaitu Tarian klasik India yang penuh dengan gerakan ekspresif dan cerita mitologis. Bollywood Dance, tarian modern yang penuh semangat dan berwarna-warni, populer dari industri film Bollywood.

Kesenian Tionghoa yang ditampilkan berupa Gambang Tionghoa, adalah salah satu jenis musik tradisional Tiongkok yang kaya akan warisan budaya dan sejarahnya. Musik ini biasanya dimainkan dengan instrumen musik tradisional Tiongkok seperti pipa, guzheng, erhu, dan beberapa jenis perkusi.

Menurut Hidayat, anggota Komisi V, DPRD Sumbar itu Festival Multietnis kembali dihelat karena pelaksanaan pada tahun lalu cukup mendapatkan apresiasi masyarakat. Umumnya peserta yang hadir dari berbagai usia dan didominasi kawula muda.

“Tentu saja kegiatan yang rutin ini akan meningkatkan penampilan bagi rekan-rekan yang tampil. Kami berharap penampilan tahun ini akan semakin lebih baik. Tahun ini penonton akan dilibatkan dalam kolaborasi seni sesuai batasan yang dibolehkan penampil,” jelas Hidayat yang juga ketua Fraksi Gerindra itu.

Festival Multietnis juga berdampak baik bagi promosi daerah. Sehingga wisatawan datang dan memberikan dampak kepada pelaku pariwisata, sehingga mampu meningkatkan ekonomi.

Kegiatan itu juga menjadikan sosialisasi target pariwisata Sumbar terkait sosialisasi kebersihan dan pelayanan di tempat pariwisata. Festival multietnis, akan meningkatkan rasa sama – sama memiliki Sumbar.

“Harapan kita ini menjadi festival dirindukan,” pungkas tokoh yang juga bakal calon Wali Kota Padang pada Pilkada Padang tahun 2024 itu. (*)