Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Kota dengan luas 273,45 kilometer persegi ini akan menjadi titik start pada etape kelima Tour de Singkarak 2013, Kamis, 6 Juni 2013.
Pelbagai obyek wisata di kota wisata tambang ini bisa dinikmati peserta sebelum balapan. Bangunan-bangunan tua dan unik menjadi ciri khasnya. Ada museum stasiun kereta api dengan lokomotif uap yang dinamai “Mak Itam”. Juga ada terowongan Mbak Soero, Danau Kandi, dan kebun binatangnya.
Sebanyak 106 pembalap dari 21 tim akan berpacu pada etape lima ini menuju Muaro Labuh, Kabupaten Solok Selatan. Para pembalap mengawali start pada pukul 10.00 WIB dari Sawahlunto. Mereka melintasi Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Solok Selatan, dengan mengayuh sepanjang 138,5 kilometer.
Pembalap yang akan memimpin etape ini adalah Alireza Asgharzaseh, Johan Coenen, Malekimian Ramin, dan Garder Iranagh Mizbani. Sedangkan dua pembalap pada etape keempat dengan rute Sijunjung-Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasaraya, sudah tersingkir.
Dua kilometer setelah start, pembalap ditantang tanjakan level 3 KOM dari depan kantor DPRD Sawahlunto. Lalu, pada kilometer 59, pembalap akan memperebutkan poin tanjakan dengan KOM level 1, di antara Lembang Jaya dan Danau Kembar.
Kemudian, pada kilometer 75,5, juga ada tanjakan di antara kawasan Alahan Panjang dan Talaga Gadang. Di KOM level 3 ini, pembalap juga akan berebut poin. Mereka akan merebut Polkadot Jersey yang saat ini dipegang Johan Coenan, dengan total poin 21. “Kami akan ikuti bralemen best time untuk bertahan,” ujar Johan Coenan dari Belgia.
Adapun untuk perebutan poin sprint ada di dua titik. Di kilometer 29,5 di Solok dan di kawasan Surian pada kilometer 104,5. Jerry Aquino yang pada etape ini mengenakan Green Jersey mengaku akan one in race untuk pertahankan jersey-nya. “Karena ada tiga kali tanjakan di etape ini,” ujar pembalap asal Team 7 Eleven yang telah mengumpulkan 15 poin pada empat etape ini.
Rute etape kelima ini adalah Sawahlunto, Muaro Kalaban, Silungkang, Sungai Lasi, Guguak Sari, Solok, Pandan Putih, Muaro Panas, Koto Anau, Batu Banyak, Koto Laweh, Bukit Sileh, dan Lembang Jaya.
Lalu, pembalap akan melewati Danau Kembar, atau Danau yang diberi nama Danau Atas dan Danau Bawah. Pembalap dan ofisial dari 24 negara ini akan melewati perkebunan teh. Pastinya, bentangan keindahan alam kawasan ini mengobati kelelahan pembalap.
Kemudian, pembalap akan lewati rute Talaga Gadang, Aia Dingin, Nagaro Lolo, Surian, Ulu Suliti, Tanjung Basampan, Sungai Kalu, Bajuang Bajawek, Pakan Rabaa, Pabrik Gadang Diateh, dan finis di Muaro Labuah, Kabupaten Solok Selatan.
Kabupaten Solok Selatan dikenal dengan 1.000 rumah gadang. Rumah tradisional ini terletak di Nagari Koto Baru. Sekitar 33 kilometer dari Padang Aro. Setelah balapan, pembalap dan ofisial bisa menikmati makanan khas daerah itu. Yaitu, Palai Baluik (belut) dan Pangek Pisang.
Sebelumnya, pada etape empat, pembalap asal Iran, Alieza Asgharzadeh, merebut Yellow Jersey dari Johan Coenan. Pembalap Tabriz Petrochemical Team ini mengaku akan mempertahankannya. “Kita sudah mengatur strategi. Tak semuanya saya ambil. Kita akan berbagi. Terpenting, semua jersey milik tim kita, ” ujarnya.
Etape ini, menurut Tonton Sutanto, akan menguras tenaga. Ada tiga kali tanjakan dan dua sprint. “Kita akan bermain tim untuk tetap bertahan,” ujar pembalap Putra Perjuangan Bandung ini.