Perlahan tapi pasti, sejumlah destinasi pariwisata di Sumatera Barat mulai dibuka sejak era new normal (kehidupan baru) diterapkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar kini sedang menunggu standar operasional prosedur (SOP) untuk objek wisata air.
“Untuk objek wisata yang bersifat kolam renang, tim dan dinas pariwisata sedang membahas bagaimana berwisata di kolam renang terbebas dari Covid-19. Kami berharap masyarakat yang berwisata selalu menerapkan protokol kesehatan,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat mengunjungi Taman Margasatwa Wisata Kandih, Kota Sawahlunto pada Minggu (14/6).
Sementara di Kabupaten Tanahdatar, sejumlah lokasi wisata sudah mulai beroperasional termasuk hotel dan restoran, hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Tanahdatar, Abdul Hakim.
“Objek wisata yang sudah dibuka seperti Istano Basa Pagaruyung, Panorama Tabek Patah, Tanjung Mutiara, Batu Angkek-Angkek, Nagari Tuo Pariangan dan Aia Angek,” ungkap Kadispar Tanahdatar, Abdul Hakim.
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kembali perekonomian masyarakat yang telah merosot selama masa pandemi Covid-19. Setiap objek wisata yang dibuka tersebut sudah memenuhi standar (protokol) kesehatan yang berlaku.
Bukan hanya di Tanahdatar, Kabupaten Kepulauan Mentawai juga akan membuka kembali sejumlah objek wisata di daerah tersebut, tentu saja setelah memasuki fase new normal (normal baru) pada 21 Juni 2020 mendatang.
“Kemarin itu kita masih bergantung dengan Kota Padang. Sebab orang masuk Mentawai pasti lewat Padang. Nah, Padang masa batas PSBB tanggal 12 Juni 2020 telah selesai. Mentawai sampai 20 Juni 2020. Artinya juga, kunjungan wisatawan ke Mentawai akan dibuka kembali,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joni Anwar.
Para wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Mentawai nantinya, mesti mematuhi protokol kesehatan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah. Ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
Kabupaten Solok juga mulai membuka penginapan dan perhotelan sebagai bentuk sarana dalam mendukung pariwisata. Mengingat pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas dengan mematuhi protokol Covid-19.
“Kami sudah membina pengelola homestay maupun rumah gadang wisata, yang tersebar di beberapa kawasan dan nagari wisata Kabupaten Solok, berhubung dengan penerapan ‘Normal Baru’ juga, kami akan sosialisasikan juga tentang protokoler kesehatan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok Nasripul Romika.
Protokol kesehatan tersebut, di fokuskan di homestay yang berada di kawasan wisata, seperti Danau Kembar, Danau Singarak dan Arosuka, serta yang terbesar di nagari wisata budaya, yakni Peninggahan, Jawi-jawi Guguak dan Koto Anau.
Saat ini, dalam menunjang pengembangan pariwisata, pihak Pemkab Solok telah melakukan pembenahan pada penginapan (vila dan homestay) yang ada di kawasan wisata. Terkait kesiapan objek wisata, pihaknya juga turun ke lapangan mengecek kesiapan dalam menatap masa new normal.
Ketentuan :
Berita ini dan semua isi dari sumbar.travel diperbolehkan untuk diperbanyak, disebarluaskan dan dirubah seperlunya dengan mencantumkan sumber sumbar.travel
Sekilas Sumbar.Travel
Sumbar.travel merupakan situs publikasi kepariwisataan yang dikelola tim yang dibentuk Dinas Pariwisata Sumbar. Untuk menyebarkan informasi Dinas Pariwisata Sumbar menggunakan situs sumbar.travel, media sosial @sumbartravel, bekerjasama dengan GenPI Sumbar. Publikasi juga dilakukan melalui kerjasama dengan media luar ruang dan media massa. Paragraph
Ingin kegiatan, lembaga atau profil usaha pariwisata anda dipublikasikan? Kirimkan informasinya ke email: news@sumbar.travel
Informasi resmi Dinas Pariwisata Sumbar, bisa didapatkan di http://dispar.sumbarprov.go.id/