Danau Singkarak

0
113

Sumatera Barat memiliki danau yang murni terbentuk dari aktivitas tektonik, yaitu Danau Singkarak yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.
Danau Singkarak dapat ditempuh dari Bandara International Minangkabau (BIM) melalui dua arah, yaitu melalui Kota Padang Panjang dengan jarak tempuh 77 km dalam waktu 2 (dua) jam perjalanan, dan melallui Solok dengan jarak tempuh 92 km dalam waktu 2,5 jam.
Proses terbentuknya Danau Singkarak dapat dilihat dari dua versi, pertama; merupakan akibat gunung api raksasa yang meletus dahsyat kemudian membentuk danau seiring dengan pertumbuhan sesar yang memotongnya, kedua; Singkarak terbentuk akibat proses tektonik dari sesar-sesar yang ada di sekitarnya.
Danau ini merupakan bagian dari cekungan memanjang Singkarak-Solok yang merupakan salah satu segmen Sesar Besar Sumatera. Cekungan besar yang memanjang itu kemudian terbendung material letusan gunung api muda yaitu Merapi, Singgalang, dan Tandikek di sisi barat laut dan di sisi tenggara terbendung oleh endapan material letusan Gunung Talang.
Danau Singkarak bertambah lebar seiring pergeseran dua sesar yang mengapit danau. Singkarak diapit dua sesar pisah tarik yang merupakan bagian dari segmen Sianok dan segmen Sumani yang terpisah sejauh 7,5 kilometer. Setiap kali terjadi gempa, terjadi pergeseran sesar yang bervariasi mengikuti kekuatan gempa. Total pergeseran Singkarak diperkirakan 23 km hingga terbentuk danau seperti yang ada sekarang ini. Evolusi luas Danau Singkarak berawal dari pergeseran 3 km, kemudian berkembang menjadi 8 km, 13 km, dan sekarang jadi 23 km. Danau ini terus tumbuh, menandai pergeseran yang terus terjadi.
Danau Singkarak menyuguhkan panorama yang indah dan kuliner yang dapat dinikmati dengan spesifik Ikan Bilih (Mystacoleucus Padangensis Bleeker). Ikan Bilih merupakan ikon Danau Singkarak yang dapat menjadi oleh oleh bagi wisatawan. Ikan Bilih merupakan ikan endemic Danau Singkarak, berukuran 2 – 5 cm dengan rasa yang gurih. Spesies ini tidak dapat ditemukan ditempat lain, bahkan di aliran sungai yang keluar dari Danau Singkarak. Ikan bilih tidak pernah dibudidayakan, berkembang secara alami namun tetap dapat dijadikan sumber kehidupan masyarakat sekitar danau.