Bukit Tui menyimpan bermacam ragam kisah, mulai dari mitos dan penduduknya. Namun, terlepas dari itu, bukit ini merupakan sebuah tempat menambang batu kapur. Kegiatan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Dahulunya, pengelolaan tambang ini dilakukan secara tradisonal oleh keluarga.
Dari penambangan batu kapur inilah yang dijadikan sebagai mata pencaharian. Para pekerja tambang adalah perempuan. Selain sebagai mengurus rumah tangga mereka juga bekerja sebagai pemecah batu kapur lalu mengemasinya ke dalam karung.
Sementara yang laki-laki bertugas memasukkan batu-batu tersebut ke dalam tungku pembekaran. Selain itu, para laki-laki tersebut juga bekerja sebagai kuli angkut batu kapur dari tempat pembakaran ke dalam truk.
Bukit Tui ini terletak di antara Rao-Rao hingga Tanah Hitam, Padang Panjang, Sumbar. Pada bukit ini, terdapat sebuah lembah yang bernama Lembah Bukit Tui atau dengan sebutan Lembuti.
Di tanggal 4 Mei 1987 bukit ini dilanda galodo (tanah longsor) yang menewaskan banyak orang. Tragedi itu telah menghanyutkan Desa Sungai Andok dan Desa Tanah Hitam yang berada di kaki bukit. Untuk mengenang peristiwa tersebut, di Bukit Tui ada sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang kejadian itu.