Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat Sam Salam mengungkapkan, bahwa akan lebih baik jika Sumbar juga menerapkan ‘green destination’ bagi para wisatawan kagori ‘green tourist’ yang telah melalui swab/Pcr test di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Hal tersebut diungkapkan Sam pada saat kegiatan zoom meeting bersama sejumlah kepala daerah, pengamat dan pelaku industri wisata se-Indonesia pada Kamis (11/6).
Sam menuturkan, bahwa kalau hanya ‘green tourist’ disuguhi destinasi pariwisata yang masih berkategori zona merah, maka hal ini akan mempengaruhi kepercayaan wisatawana. Untuk itu, penerapan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah di Sumbar memerlukan kedisiplinan semua stakeholder tanpa terkecuali.
Sam melanjutkan, kenyamanan dan keamanan wisatawan harus mendapat jaminan dari masing-masing destinasi. Di samping disiplin, peningkatan pelayanan berbasis kesehatan adalah hal yang tidak mudah dan perlu adaptasi terlebih dahulu. Menjaga ‘nama baik’ destinasi harus konsisten agar peningkatan kunjungan lebih banyak lagi.
Pada pertemuan tersebut, ada tiga kota dari Sumbar ikut, yakni Kota Bukittinggi, Kota Pariaman dan Kota Padang telah menyatakan kesiapannya membuka kembali destinasi wisata sesuai dengan protokol kesehatan.
Pembukaan destinasi wisata tersebut menjadi sebuah titik harapan bagi pelaku industri pariwisata setempat untuk kembali berkreasi, di samping diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.
Namun, Sam Salam mengakui, memang tidak mudah menerapkannya di lapangan dan meningkatkan ‘trust’ atau kepercayaan wisatawan.
“Namun kita selalu optimis bahwa kerterlibatan banyak pihak dan bersama-sama memikirkan dunia usaha pariwisata ini, jelas akan membantu peningkatan wisatawan ke Sumatera Barat,” ujar Sam Salam.
Ditekankannya lebih lanjut, bahwa kumpulan pelaku dunia usaha (Kadin) membutuhkan kerjasama dengan pembuat kebijakan (pemerintah). Sebaliknya, pembuat kebijakan (pemerintah) jelas tidak akan lancar kalau tidak melibatkan para pelaku usaha itu sendiri, dalam hal ini anggota Kadin.
Ia berharap, kerjasama Kadin dengan pemerintah dapat ditingkatkan, mengingat ‘pemain’ pariwisatalah yang tentunya lebih tahu tantangan dan masalah yang dihadapi di lapangan.
Sam Salam juga mengingatkan, wisatawan dari luar negeri yang jauh dari Indonesia seperti Eropa, China dan lainnya tentunya belum bisa terlalu diharapkan kehadirannya untuk melancong ke Indonesia, khususnya ke Sumbar. Mengingat mereka harus mengikuti protokol kesehatan selama berada di atas pesawat, antara lain harus mengenakan masker 10 sampai 15 jam.
Diketahui bahwa, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menerapkan Swab/Pcr test bagi para wisatawan di BIM demi memastikan semua pengunjung bersih atau ‘green tourist’ dari Covid-19. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk mengunjungi destinasi yang ada di Sumbar.
Ketentuan :
Berita ini dan semua isi dari sumbar.travel diperbolehkan untuk diperbanyak, disebarluaskan dan dirubah seperlunya dengan mencantumkan sumber sumbar.travel
Sekilas Sumbar.Travel
Sumbar.travel merupakan situs publikasi kepariwisataan yang dikelola tim yang dibentuk Dinas Pariwisata Sumbar. Untuk menyebarkan informasi Dinas Pariwisata Sumbar menggunakan situs sumbar.travel, media sosial @sumbartravel, bekerjasama dengan GenPI Sumbar. Publikasi juga dilakukan melalui kerjasama dengan media luar ruang dan media massa. Paragraph
Ingin kegiatan, lembaga atau profil usaha pariwisata anda dipublikasikan? Kirimkan informasinya ke email: news@sumbar.travel
Informasi resmi Dinas Pariwisata Sumbar, bisa didapatkan di http://dispar.sumbarprov.go.id/