Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan gairah dunia kepariwisataan, Asoasisi Travel Agent Indonesia (Astindo) Sumbar menggandeng Tourism Malaysia. Sinergisitas ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan saling menguntungkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melalui pesan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, M. Yani pada acara pembukaan Astindo Travel Fair (ATF) 2020 di Plaza Andalas, Padang pada Jumat (6/3).
Gubernur Sumbar berharap, sinergi yang terjalin antara Dewan Pengurus Daerah (DPD) Astindo Sumbar dengan pelaku industri pariwisata Malaysia sejalan dengan program kepariwisataan pemerintah pusat dan daerah.
“Pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan dalam rangka memperkuat pariwisata nusantara melalui kampanye “Ayo Berlibur di Dalam Negeri!”. Di mana ada diskon tiket, diskon hotel dan lainnya. Pemprov Sumbar dari awal sudah melihat perkuatan parwisata nusantara berpotensi menambah pemasukan bagi daerah. Ini hendaknya disikapi secara bijak dan menjadi peluang bagi Astindo berikut elemen-elemen pramuwisata lainnya di Sumbar untuk menunjukkan kiprah dan andil selaku ujung tombak kepariwisataan di daerah masing-masing,” urai Yani.
Kemudian, Pemprov Sumbar telah pula menyusun draf Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyelenggaraan pariwisata halal dan saat ini sedang dalam proses verifikasi di Kementerian Dalam Negeri. Melalui Perda ini, Pemprov Sumbar membidik arus kunjungan wisatawan dari Timur Tengah.
“Untuk itu tentunya Sumbar telah siap dengan tuntutan penyediaan sarana wisata serba halal, baik dari sisi kuliner, kebersihan, penyediaan tempat shalat dengan petunjuk arah kiblat dan lainnya. Dengan demikian, para turis Timur Tengah itu merasa aman, nyaman dan betah berwisata di wilayah kita,” papar Yani.
Menurut Yani, program wisata halal yang nantinya berorientasi mendatangkan wisatawan dari Timur Tengah ke Provinsi Sumbar juga merupakan peluang bagi Astindo dan Tourism Malaysia untuk berkolaborasi dalam menyiapkan paket-paket perjalanan wisata bagi wisatawan asal jazirah Arab tersebut.
“Bisa saja dalam satu paket perjalanan wisata, setelah mengunjungi Malaysia selama sebulan, para wisatawan Timur Tengah melanjutkan berwisata selama 15 hari di Sumbar,” tutur Yani.
Sepengetahuannya, arus kunjungan wisatawan dari Timur Tengah ke Indonesia cukup tinggi, terutama bertepatan musim haji. Namun itu baru melalui rute Malaysia – Bandung – Yogya – Bali.
M. Yani berharap dengan adanya sinergisitas ini, ke depannya suapaya ada rute perjalanan wisata ke Sumatera Barat.
Ketentuan :
Berita ini dan semua isi dari sumbar.travel diperbolehkan untuk diperbanyak, disebarluaskan dan dirubah seperlunya dengan mencantumkan sumber sumbar.travel
Sekilas Sumbar.Travel
Sumbar.travel merupakan situs publikasi kepariwisataan yang dikelola tim yang dibentuk Dinas Pariwisata Sumbar. Untuk menyebarkan informasi Dinas Pariwisata menggunakan situs sumbar.travel, media sosial @sumbartravel, bekerjasama dengan GenPI Sumbar. Publikasi juga dilakukan melalui kerjasama dengan media luar ruang dan media massa. Paragraph
Ingin kegiatan, lembaga atau profil usaha pariwisata anda dipublikasikan? Kirimkan informasinya ke email news@sumbar.travel
Informasi resmi Dinas Pariwisata Sumbar, bisa didapatkan di http://dispar.sumbarprov.go.id/