Objek dan daya tarik wisata, Saat ini Kota Sawahlunto berkembang menjadi kota wiasata tua yang multi etnik, sehingga menjadi salah satu kota tua terbaik di Indonesia. Di kota yang didirikan pada tahun 1888 ini, banyak terdiri bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda. Dalam rangka mendorong parawisata, Pemerintahan Kota Sawahlunto merencanakan Sawahlunto menjadi “Kota Wisata Tambang yang Berbudaya”.
Sawahlunto merupakan salah satu kota pertambangan di sumatera barat. ini pertaman kali didirikan sebagai kota pada tahun 1882 oleh belanda bersama dengan operasi penambangan batubara selama waktu itu.batubara ditemukan pada pertambangan abad ke-19 oleh ir.de greve. itu kemudian menyarankan kepada belanda untuk menambang batu bara didearah seperti itu sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri dan trasportassi pada waktu itu.sejak penemuan batu bara dirintis di daerah ini setelah akhirnya “menyerah” dari daerah ke belanda pada tahun 1876. Pada tahun 1888, hindia nederland diinisialisasi banyak fasilitas penambangan batubara pertama di bangun pada tahun 1898 di Air Dingin, Lembah Segar, tapi ditutup pada tahun 1932 dan dibuka kembali pada tahun juni 2007.
pertambangan dimulai di negara itu setelah kemerdekaannya dan diberi nama PT Tambang Batubara Ombilin (TBO). TBO kemudian diikuidasi menjadi anak perusahaan dari PTBA (Bukit Asam) yang terletak di Sumatera Selatan, Sejak reformasi, daerah telah mengalami pertumbuhan dalam komunitas pertambangan sebagaai orang-orang merasa terdorong untuk berpatisipasi dalam pertambangan batubara. Pertambangan batubara tidak dibatasi dalam batas-batas masyarakat, tapi juga meluas ke lahan milik PTBATPO.
Gedung Pusat Kebudayan Sawahlunto, Kantor PT Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin yang dibangun pada tahun 1916, Lobang Soero, Museum Kereta Api Sawahlunto, Mesjid Agung Sawahlunto merupakan bangunan peninggalan jaman Belanda dan dijadikan objek wisata yang potensial yang ada di Sawahlunto.
Disamping itu kota ini juga memiliki objek wisata lain seperti kebun binatang yang memiliki luas sekitar 40 hektare dan Resort Wisata Kandi dengan luas 393,4 hektare. Ada 3 danau yang terbentuk dari bekas galian penambangan batu bara di Resort Wisata kandi, yaitu Danau Kandi, Danau Tanah Hitam, dan Danau Tandikek. Selain itu, juga terdapat wahana rekreasi keluarga yang dikenal dengan nama Waterboom Sawahlunto.
Di penghujung tahun Sawahlunto rutin menggelar Multikultural Event yang menampilkan atraksi wisata dan budaya, seperti tradisi Makan Bajamba dan penampilan kesenian tradisional dari berbagai etnis.
Jasa makanan dan minuman, Terdapat tidak kurang dari 41 Rumah makan/restoran yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin mencicipi masakan khususnya khas Sawahlunto dengan sajian Dendeng batokok. Kerupuk Kubang dan Kerupuk tempe produksi asli Kota Sawahlunto dapat menjadi pilihan oleh-oleh dari Sawahlunto. Sepanjang Jalan Muaro dan Silungkang sejak sore hingga malamnya dapat Anda nikmati sajian sop dan soto khas Sawahlunto.
Jasa Penyediaan akomodasi, kepariwisataan Kota Sawahlunto didukung dengan fasilitas akomodasi 1 hotel bintang Bintang(Hotel Parai), 10 melati dan 33 homestay yang bersih dan nyaman.